RASA BAHAGIA
Kita terlalu banyak memikirkan hal yang sebenarnya tak dibebankan kepada kita, atau merasa harus memiliki apa yang sebetulnya tak perlu, ini yang menambah beban dalam hidup kita. Sebenarnya, kita hanya memerlukan hal yang sederhana dalam hidup ini, dan bahagia itu tidak tergantung oleh banyaknya yang kita punya, tidak perlu pada terpenuhinya semua keinginan.
Rasa lapar ada batasnya, tapi keinginan untuk makan tak terbatas. Keperluan kita tertentu, tapi keserakahan itu punya definisi. Tentukan nilai cukup, maka kita tak mudah terombang -ambing dunia. Ingat baik-baik, bahwa semua yang fana itu pasti ada batasnya, akan berkhir, dan makin berkurang bila dinikmati. Maka jangan cukupkan diri mencari yang fana, carilah yang abadi dan kekal.
Bahagiapun tak semua kekal adanya, sebab bahagia yang hakiki adalah bila itu didapatkan di ujung taat. Maka yang memberinya adalah Allah, Dia semai dalam hati kita bahagia itu. Dalam ketaatan, ada bahagia dalam sulit, dalam lelah, dalam kehilangan dan pengorbanan. Ada bahagia bahkan dalam perpisahan, ada bahagia dalam kematian, sebab semua di jalan Allah.
Mengapa kita masih mencari bahagia pada suatu yang akan hilang? sementara Sang Pemberi Bahagia malah kita jauhi? Bukankah harusnya kita malah mendekati sumber bahagia?
Taatlah pada Allah, cintai Allah melebihi semua makhluk, cintai apa yang Allah beri berupa keimanan, cintai pula dakwah, insyaAllah manisnya hidup akan kita rasa, bahagia akan mengikuti kemana pergi.
*Ustadz Felix Siauw
0 Komentar Untuk "RASA BAHAGIA"
Post a Comment